Kamis, 24 Maret 2011

English Language Speech Competition

Winner - AIC Student Wins 1st Place in Speech Competition

Rabu, 23 Maret 2011

Kisah Mistis Batu Merah Delima






Kami selaku penulis ingin membuka jati diri lewat pengalaman dunia supranatural, yaitu bercerita tentang kefadholan (keutamaan) suatu benda yang mempunyai karomah tinggi, berupa pengulasan kekuatan baut merah delima.

MD atau merah delima adalah batu yg sangat berharga. Biasanya kecil warna merah(bila masih muda) atau merah kehitam2an yg ditengahnya ada titik putih menyerupai biji delima. Keistimewaan merah delima :
1. Kebal dari senjata apapun baik yg zohir maupun yg ghoib.
2. Pengobatan untuk semua penyakit.
3. Yg memiliki menjadi supranatural yg Handal.
4. Mampu merubah air dlm gelas menjadi merah darah(ingat yg asli berubahnya perlahan dan lebih dari 1 gelas).
Dalam pengupasan dunia supranatural, kita tidak bisa hanya berpegang dalam satu ilmu syar'i saja, melainkan harus memahami tentang ilmu tauhid/ilahiyah. Sebab, bila kita hanya berpegang dalam satu hijjah/hukum fiqih semata, maka pemahaman kita hanya sebatas syirik, musyrik dalam menanggapi arti supranatural, yang kian berkembang.

Sesungguhnya dalam ma’rifatul ilmi, sudah jelas diterangkan, bahwa siapapun ahli batin yang mau terus mendekatkan dirinya pada Allah SWT, lewat kedzuhudan, tirakat, keikhlasan dan kesabaran hati, maka sebagai mempermudah jalannya, Allah SWT akan mengutus para malaikat, nabi dan waliyullah, untuk memberikan suatu ilmu. Walmaritatul karomah, dengan jalan orang itu akan selalu diberikan wujud ilmu yang berupa tahkikul wujud. Seperti, batu merah delima, shafir, yaman dan lain sebagainya.

Cara seperti ini pernah kualami lewat bimbingan sang guru mursyid kamil ma’rifatillah, Habib Syekh Al-Adzomatul Khon. Saat dibimbing ilmu wahdatul wujud, di masjid Sang Cipta Rasa Kasepuhan Cirebon.

Nah, dari proses perjalanan yang kulami, pada suatu kontemplasi, sahabat Ali r.a. datang dikamarku dan memberikan sebutir batu merah delima, sebagai perjalanan menuju ilmu yang lebih tinggi.

Dua bulan kemudian, Nabiyullah Khidir as, juga memberikan satu buah batu merah delima. Lalu dilain waktu, Mbah Kuwu Cakra Buana, Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani dan yang terakhir Abi Khanjeng Sunan Gunung Jati, ketiganya juga memberikan batu merah delima yang sama.

Dari kelima batu merah delima tersebut, bertahun-tahun aku menyimpannya. Dan hanya bila diperlukan saya, piranti itu baru bisa digunakan sebagai alat berkomunikasi dengan salah satu dari mereka yang memberikan.

Sebagai pembuktian dari kekuatan khodam yang terkandung didalam batu merah delima yang kupunya, pernah pada suatu hari, aku kedatangan tiga kyai asal Jawa Tengah. Juga tanpa mengurangi keyakinanku untuk selalu memohon kepada Allah SWT, pada waktu itu, entah dari mana kyai Muhtar beserta dua rekannya yang sama berprofesi sebagai ulama khosis,  yaitu kyai Aziz dari daerah Lumajang dan kyai Hasan Bisyri dari Rembang.

Mereka ingin meminjam pusaka BEDOR BATU KOPLAK asal pemberian dari Prabu Kian Santang, putera dari Prabu Siliwangi, Padjajaran. Setelah mufakat, sejodoh batu koplak tersebut dibawanya. Dan sebagai tanggung jawabnya, salah satu kepercayaanku ikut serta dalam mendampingi mereka.

Menurut orang kepercayaanku yang ikut bersama mereka, ternyata sejodoh batu koplak dibawa ke sebuah rumah kosong, yang mungkin sudah dipersiapkan sebelumnya untuk dijadikan tempat ritual mendatangkan dana gaib. Tepatnya, diperbatasan antara Cirebon-Kuningan.

Masih seputar cerita temanku. Bahwa malam itu, tepatnya pukul 24.30 wib. Mereka bertiga mengadakan sebuah ritual khusus dirumah kosong tersebut. Dan pada jam 03.00 dini hari, tiba-tiba dari atas terdengar suatu bising seperti benda jatuh saling berurutan tiada henti-hentinya.

Ternyata, benda yang jatuh tadi berupa uang lembaran 100.000, banyaknya tiada bisa terhitung. Namun, baru saja salah satu dari mereka mau menutupnya dengan do’a, tiba-tiba ketiganya terlempar dengan kerasnya dan pada akhirnya dari kejadian itu, uang yang begitu banyaknya berserakan raib kembali karena belum sempat dikunci.

Lantas, bagaimana nasib ketiga kyai tersebut?

Setelah lampu rumah dinyalakan, hanya kyai mukhtar-lah yang masih sadar. Sedangkan kyai Hasan Bisyri sendiri pingsan, dan kyai Aziz meninggal. Lewat isyarat yang diterima oleh kyai Mukhtar, temanku disuruh cepat-cepat menemuiku untuk menceritakan sebenarnya.

Hari itu juga aku berangkat menuju kelokasi yang menjadi melapetaka. Singkat cerita, lewat batu merah delima dari pemberian Kanjeng Abi Syekh Syarif Hidayatullah yang dimasukkan dalam air mineral dan air tersebut dicipratkan ke tubuh kyai Hasan Bisyri, beliau langsung siuman.

Tanpa mengurangi keyakinanku untuk selalu memohon kepada Allah SWT, air batu merah delima tadi kucipratkan pula ketubuh kyai Aziz yang sudah agak membiru karena sudah lama pingsannya.

Apa yang terjadi? Subhanallah. Lewat keagungan Allah SWT, kyai Aziz hidup kembali dari kematian. Maha Besar Allah atas segala karunia yang dilimpahkan lewat karomah batu merah delima dari pemberian Abi Kanjeng Syekh Syarif Hidayutullah.

Cerita lain kekuatan batu merah delima pemberian Mbah Kuwu Cakra Buana. Suatu hari, lewat perantara pak Ahmad asal daerah Sawo Jajar, Brebes, Jawa Tengah. Batu itu ingin dibelinya oleh salah satu pejabat negara asal Purwakarta dengan mas kawin 5 miliyar.

Namun pada kenyataannya, Pak Ahmad menghibahkan batu itu seharga 21 miliyar padanya. Awalnya, transaksi tersebut berjalan dengan mulus, namun saat mau mengambil uang di Bank, tiba-tiba keempat ban mobil pecah.

Dari kejadian itu, secara gaib ada yang membisikkan ke telingaku, bahwa tansaksi ini tidak mulus adanya. Pada akhirnya transaksi pun dibatalkan.

Berbeda dengan kekuatan yang ada pada batu merah delima pemberian dari Syekh Abdul Qadir Jaelani. Batu ini mempunyai tuah untuk memuluskan suatu pemilihan jabatan, seperti; presiden, gubernur, bupati dan lainnya.

Batu merah delima nii juga pernah dipegang dahulunya oleh seorang Waliyullah Kamil, Syekh Qurratul Ain, Kerawang, Jawa Barat. Namun pada tahun 1724 M. Batu itu dipasrahkan kepada Ulama kharismatik asal daerah Brebes, Jawa Tengah, Abah Soleh.

Tapi sayang? Satu tahun kemudian, Abah Soleh pun pulang kerahmatullah. Dari keturunan Abah Soleh, hanya pak Jaya yang diwariskan batu merah delima itu. Dan berkat karomahnya, Pak Jaya akhirnya menjabat sebagai Bupati Brebes yang pertama.

sumber : http://www.indospiritual.com/artikel_kisah-mistis-batu-merah-delima.html

KARENA CEMBURU, AKU TEGA MENYANTET SAUDARA SEPUPU


Demi melihat saudara sepupuku menggumuli isteri, aku langsung kalap. Bahkan aku tega membuat perutnya buncit, hingga akhirnya dia mati....

Api cemburu memang telah membakar seluruh sel darah dan perasaanku. Tapi aku sulit mene-rima jika dikatakan kecemburuanku itu tak lebih sebuah “cemburu buta.” Sebab, dengan mata kepalaku sendiri aku melihat Melati (nama samaran), isteriku digumuli oleh laki-laki lain.
Awalnya, aku memang tak pernah percaya bahwa Jo, saudara sepupuku yang telah senasib seperjuangan merantau di negeri Jiran (Malaysia) itu akan mengkhianatiku. Bahkan isyu-isyu yang sempat berhembus di tempat kami bekerja yang menyatakan Jo berselingkuh dengan Melati, kuanggap sebuah fitnah yang amat keji.
Jo terlalu baik padaku. Wajar jika sebagian penghasilanku sebagai buruh bangunan di perantauan selalu kukirim ke Melati lewat dia. Jo lah yang kupercaya untuk “hilir mudik” ke kampung halaman mengantar nafkah untuk anak isteriku itu. Terlebih, Thole, anak kami satu-satunya sudah mulai masuk ke bangku SLTP di kampung. Ya, semua seolah memacu semangatku untuk bekerja lebih keras lagi mengumpulkan Ringgit di negeri Jiran.
Hari-hari indah bersama Melati selalu mengusik mimpi-mimpiku. Ada kerinduan yang amat dalam yang hanya bisa kutahan di perantauan. “Oh, isteriku, mungkinkah isyu itu benar-benar ada dan terjadi atas dirimu?” batinku.
Lama-lama aku memang mulai gelisah. Terlebih Parto, yang juga teman sekerjaku, tadi siang sempat menasihatiku.
“Memang, sebaiknya kamu cepat pulang kampung, Yan. Itupun kalau kamu tidak ingin rumah tanggamu hancur!” ucap Parto pelan sembari mengelus-elus pundakku.
“Apa maksudmu berkata seperti itu, To?” tukasku kaget.
Lama Parto terdiam. Seolah ingin menata kalimat selanjutnya yang dirasa cukup pantas untukku.
“Begini...” lanjut Parto. “Kamu harus hati-hati sama Jo. Meski dia saudara sepupumu, tapi laki-laki sama saja. Melati, isterimu terlalu ringkih untuk menghadapi kenyataan berpisah cukup lama dengan sang suami. Dan, masa tiga tahun memang bukan ukuran pendek untuk menahan rindu....”
“Parto! Aku peringatkan, jika kamu masih ingin menjadi sahabatku, jangan kau ulangi fitnah-fitnah kejimu itu, mengerti?” bentakku. Parto nampak terkejut sekali melihat sikapku.
“Tahukah kamu, Jo itu bukan orang lain. Pantas isterimu di kampung minta cerai gara-gara omonganmu yang tajam seperti itu!” geramku sambil langsung mencengkeram krah baju Parto. Kontan, Parto pucat-pasi menerima kemarahanku. Dia pun minta ampun sebelum ngeloyor pergi.
Tapi, diam-diam aku tak mampu membohongi hatiku. Ada bara dalam jiwa atas isyu-isyu yang beredar di tempat kerjaku itu. Aku tidak tenang, malah tadi pagi ibu jariku terkena pukulan palu yang kuayun sendiri. Terlebih baru kemarin lusa Jo kusuruh mudik mengantar jatah gaji buat Melati. Duh Gusti Allah, rasanya ingin malam ini juga kuseberangi selat Malaka yang ada di kejauhan sana.
Akhirnya secara diam-diam aku mudik. Tekadku telah bulat ingin membuktikan isyu gila yang sempat berhembus ke Malaysia itu. Terpaksa aku naik pesawat terbang untuk mempercepat waktu, tapi tak ayal memasuki terminal terakhir di kotaku tetap menjelang dini hari. Padahal aku memperkirakan selepas Maghrib sudah tiba di rumah.
Entah, dorongan darimana aku ingin menuju kampung halaman malam itu juga, dengan sebuah ojek. Tapi kira-kira 1 Km menjelang rumahku, ojek berhenti. Aku melingkar menembus kebun singkong di belakang rumah dan dengan mengendap-endap menyusup tepat di luar kamar Melati, isteriku!
Untunglah, kamar Melati masih separo papan hingga aku bisa mengintip lewat celah-celah sirap itu. Ternyata Melati belum lelap. Dadaku berdegub kencang melihat tubuh isteriku yang sintal itu mene-lentang di atas ranjang. Ia menerawang ke langit-langit kamar sambil sesekali menghela nafas panjang. Ya, mungkin sedang memikirkan aku, merindukan aku, mungkin.
Thole, anakku tidak tampak di sampingnya. Barangkali sedang menginap di rumah neneknya, sebagaimana kebiasaan Thole sejak kecil.
Malam terus bergulir dan merambat ke dini hari. Melati bangkit dari pembaringaan, keluar kamar. Masuk lagi dan duduk di depan cermin. Dan Masya Allah, dia bersolek di depan cermin! Bahkan melepas CD dan branya. Tak ayal nafasku memburu melihat dua bukit yang ranum dan padat itu. Setelah itu ia keluar lagi, dan ya Tuhan, balik lagi ke kamarnya dan menuntun seorang laki-laki!
Nyaris aku tak mampu menahan diri, tapi aku masih ingin bukti. Kakiku menggigil seketika dan seluruh persendianku seperti copot begitu menyaksikan laki-laki itu langsung menciumi wajah isteriku. Laki-laki itu adalah Jo, adik sepupuku sendiri yang kemarin lusa kusuruh mengantarkan penghasilanku untuk Melati.
Dengan penuh nafsu Jo menciumi wajah, bibir, leher, dan ujung-ujung bukit di dada isteriku. Karuan saja, Melati menggeliat tak tahan diperlakukan seperti itu dan langsung melepas daster transparan yang ia kenakan malam itu.
Degup jantungku kian terpacu. Aku hampir pingsan menyaksikan tubuh isteriku direbahkan di atas kasur seraya membuka kedua kakinya. Dengan profesional Jo memanggul kaki-kaki Melati yang mulus dan jenjang itu, dan seterusnya aku tak mau menceritakannya di sini.
Aku spontan melompat pintu depan rumahku. Dengan bara emosi yang tumpah, kuterjang pintu dan jebol seketika. Kedua insan yang tengah bergumul di kamar itu terkesiap. Jo sedianya mau lari karena panik, tapi dengan kalap kuhantam dadanya yang bidang dengan tinjuku kemudian kuterjang tepat kemaluannya hingga ia roboh tak berkutik di lantai. Melati menjerit-jerit, tapi sebelum aku ambil langkah seribu masih sempat memukul telak ibu dari anakku itu.
Selebihnya aku segera mengambil langkah seribu, menembus ujung pagi yang masih berkabut. Sesampainya di terminal kota aku naik bus ke arah timur. Dalam kendaraan itu aku tanpa tujuan pasti, hanya membawa kehancuran hati. Akhirnya menjelang petang aku tiba di kota Banyuwangi. Aku mulai kebingungan, akankah aku terus menyeberang ke Bali? Lalu ke mana tujuanku nanti?
Kebingungan mulai merajuk ke benakku. Akhirnya aku menginap di sebuah Losmen kelas melati. Dari perbincangan dengan sesama tamu, diam-diam aku menyadap inti perbincangan yaitu soal santet. Kata tamu (yang sama-sama menginap di losmen itu), ada tukang santet ampuh di sebuah desa di Banyuwangi Selatan. Dia mau dimintai jasa untuk menyantet siapapun, asalkan dibayar. Tapi praktek itu sangat rahasia, karena takut dihakimi oleh massa.
Tanpa basa-basi, esoknya aku meluncur ke desa itu. Letaknya cukup terpencil, karena harus naik turun perbukitan dan menyeberangi beberapa sungai. Jarak antara rumah satu dengan yang lain saling berjauhan hingga tak satupun orang yang menyangka bahwa aku butuh jasa dukun santet.
Ringkas cerita, akhirnya aku tiba di rumah dukun santet itu....
“Tolonglah saya, Mbah!” ucapku setengah merengek setelah kami terlibat perbincangan yang cukup panjang. “Saya ini menderita batin, Mbah. Ketika merantau ke Malaysia, isteri saya berselingkuh dengan saudara sepupu saya sendiri.”
“Mungkin itu fitnah!” tukas laki-laki tua itu.
“Tidak, Mbah, saya tahu dengan mata kepala saya sendiri, ketika laki-laki itu bergumul di ranjang dengan isteri saya...” lanjutku tak mampu menahan diri, terisak-isak.
“Laki-laki kok nangis! Tujuanmu kemari untuk menyantet laki-laki yang meniduri isterimu itu, kan?”
“I...iya, Mbah...”
“Kamu yang menanggung segala dosa-dosanya kelak di hadapan Gusti Allah?” tatapnya, melotot. Wajah laki-laki itu bukan saja angker sekaligus agak menjijikan. Betapa tidak, wajahnya yang tirus penuh bopeng. Mungkin dulu bekas terkena cacar air, pikirku. Rambutnya gondrong sebahu, dan dengan jenggot panjang yang jarang-jarang mengingatkanku pada seekor kambing jantan. Hidungnya agak bengkok, dan tatkala terkekeh giginya tampak kotor kekuning-kuningan. Bibirnya menghitam lantaran terbakar asap kretek yang terus mengepul. Tubuhnya kurus dan jangkung, tapi tatapan matanya tajam bak mata elang kelaparan.
Setelah mendengar semua penu-turanku, laki-laki itu masuk ke biliknya. Keluar lagi dengan membawa sebutir telur ayam kampung dan minyak wangi (kalau tidak salah Cap Serimpi). Diolesinya telur itu dengan minyak wangi. Perlahan-lahan namun pasti ia mengelus dan mengelus telur itu sembari memejamkan matanya.
“Nama laki-laki itu siapa, Nak?” tanyanya masih tetap terpejam dan mengelus telur ayam di tangan kirinya.
“Jo, Mbah...” jawabku.
“Hari kelahirannya kamu tahu?” celetuknya.
Aku mengerutkan kening, tapi aku terlonjak karena ingat weton (kelahiran) si Jo.
“Anu, Mbah, Jum’at Pahing, ya-ya, Jum’at Pahing, Mbah!” kataku dengan wajah berbinar.
“Jum’at 6, Pahing 9, jadi 15! Wah, ini matinya lima belas hari lagi, Nak!” ujarnya yang membuat bulu kudukku merinding seketika. Di antara ketakutan, aku berusaha mempercayai ramalan itu.
Hari menjelang malam ketika pak tua itu mengajakku ke suatu tempat. Tempat itu puncak sebuah bukit kecil. Di situ ia mengambil sebuah uborampe untuk menyantet, yaitu paku usuk tujuh buah yang sama-sama sudah karatan, tengkorak manusia, bumbung, dan keris kecil sepanjang satu jengkal. Kemudian balik lagi ke rumahnya, membuat sesaji lengkap; ada bunga telon, kafan, telur ayam kam-pung, minyak wangi dan entah apalagi yang aku tidak mengenalinya.
Pak tua itu lalu membuat boneka dari tepung terigu, mirip adonan roti. Boneka itu diisi mantra-mantra kemudian digeletakkan di atas nampan bersama ubo-rampe tadi. Kemudian dia membakar kemenyan di sebuah anglo pedupaan. Asap dupa mengepul memenuhi ruangan pribadinya yang sempit. Saya disuruh mengamati tujuh butir telur ayam kampung itu. Sekejap kemudian aku terpekik, karena melihat salah satu dari telur itu ada wajah si Jo, saudara sepupuku.
“Mbah! I...itu, di telur itu ada wajah si Jo, Mbah!” seruku.
Laki-laki itu membuka matanya dan mencomot telur bergambar Jo itu. Aneh, mirip komputer saja, pikirku benar-benar penasaran. Telur yang baru dicomot itu dimasukkan ke perut boneka tepung tadi, hingga tampak membuncit (membusung). Boneka itu sebesar paha, yang dilengkapi dengan anggota tubuh, pusar, mata, mulut, dan alat kelamin.
“Ayo sekarang kita keluar rumah!” ajak pak tua.
Aku mengikuti langkahnya, ternyata hanya di tengah halaman. Ia menghadap lurus ke barat dimana kampungku berada.
“Pegang boneka ini kuat-kuat jangan sampai lepas, ya!” perintahnya. Dengan wajah tegang diambilnya tujuh paku berkarat itu dan dengan kejam ditusuknya perut buncit boneka itu. Aneh, boneka itu bergetar. Aku kaget. Bahkan boneka itu mengaduh dan meronta.
Pak tua itu tak peduli. Diambil lagi paku-paku berkarat itu sampai habis, lalu ganti keris kecil dan semua ditusukkan ke perut boneka. Gila, cairan hangat kental muncrat ke wajahku. Baunya anyir, dan kuingat-ingat itu bau darah segar. Aku mual dan bergidik, karena boneka itu mengejang dan berkelenjotan di tanganku.
“Nah, sudah selesai! Kita tunggu lima belas hari lagi dia pasti mati, Nak!” katanya dengan suara dingin. “Terus terang, Mbah paling benci dengan lelaki yang mengganggu isteri orang,” tegasnya.
“I...iya, Mbah!” suaraku serak karena tercekam takut.
Entah mengapa, diam-diam aku merasa ketakutan. Merasa ngeri sendiri jika mengingat-ingat proses gaib tadi. Tapi sudah terlanjur, apa yang akan terjadi, terjadilah.
“Berapa maharnya, Mbah?”
“Tiga juta rupiah saja! Biasanya lima juta, tapi karena saya kasihan padamu, ya cukup itulah, Nak!” kata pak tua itu.
Akhirnya kurogoh lipatan uang di dompetku dan setelah kuhitung sejumlah tiga juta kuserahkan kepadanya. Kontan wajah pak tua itu tampak sumringah yang serta merta memasukkan duit itu ke lipatan sabuknya.
Setelah itu aku pulang ke rumah. Rencanaku aku akan menuntut Jo ke depan yang berwajib, tapi keburu polisi menangkapku. Aku dituduh menganiaya Jo dan isteriku sampai Jo dibawa ke rumah sakit! Aneh, saat kulihat perut Jo buncit. Dia hanya mampu mengerang-erang di ranjang rumah sakit. Kata dokter, membengkaknya perut itu akibat tendangan maut di bawah pusar yang mengakibatkan luka dalam pada usus halus dan usus besarnya.
“Dia harus dioperasi secepatnya kalau ingin nyawanya tertolong,” demikian kata dokter.
Aku hanya mencibir sinis. Dua hari kemudian aku dijebloskan ke sel tahanan. Dalam proses peradilan pihak penegak hukum mengalami kesulitan, karena Jo meninggal setelah lima belas hari dirawat di rumah sakit. Tapi atas kesaksian isteriku, aku dijebloskan ke bui selama 7 tahun. Cuma satu yang meringankanku, tak pernah dihukum dan menyesal telah menganiaya saudara sepupuku itu. Belum lengkap penderitaanku, karena setelah keluar dari penjara aku harus melakukan proses perceraian di Pengadilan Agama.
Ya Tuhanku, masih adakah pintu taubat terbuka untukku? Hanya itu yang bisa kuucapkan setiap kali aku sholat. Thole anakku pun rupanya juga membenciku, dan itu mungkin karena provokasi dari orang-orang luar, termasuk mertuaku.
Bagaimana dengan Melati? Dia pernah menemuiku dan mengatakan sebenarnya dia masih mencintaiku. Dia ingin kembali padaku. Mungkinkah? Hatiku yang paling dalam mengatakan, “Maaf, hal itu tidak mungkin lagi, Melati. Maafkan aku, cintaku telah terkubur bersama dendamku....”
Kini, kupasrahkan hidup dan matiku hanya kepada Tuhan...!
Kisah mistis ini dituturkan oleh Yan

sumber : http://kisahmistis.blogspot.com/2008/02/karena-cemburu-aku-tega-menyatet.html

SAUDARA KEMBAR GAIBKU MARAH SAAT AKU MELAKUKAN OPERASI WAJAH

Jangan buru-buru memutuskan mempermak wajah. Di luar efek samping yang berbahaya, saudara kembar gaib juga menolak dan marah. Bagaimana Kisah Mistis selanjutnya....

Aku sangat ingin cantik seperti Titiek Puspa. Walau sudah berumur lebih dari 60 tahun, tapi muka Mbak Titiek Puspa itu kelihatan selalu segar, kencang dan cantik. Selain ingin jadi cantik, artis dan pencipta lagu senior itu nampak awet muda. Mas Narto Irawan, suamiku, belakangan kelihatan bosan kepadaku. Aku membuktikan dengan mata kepala sendiri dia mengganteng cewek muda yang seksi dan mengundang. Pikirku, Mas Narto berpaling karena wajahku tidak cantik lagi. Kulit leherku sudah melunak, mengendur dan ngewer seperti beber ayam. Bahkan makin lama kulit mukaku berkerut-kerut mirip nenek sihir. Padahal umurku belumlah setua Mabak Titiek Puspa. Dari membaca sebuah iklan di sebuah tabloid tentang operasi wajah cara mistik, tiba-tiba aku langsung tertarik. Aku buru-buru menelpon dan langsung diperintahkan datang ke daerah Jakarta Selatan untuk menemui paranormal yang menggunakan jasa jin gunung itu. Aku diminta membayar sejumlah uang yang cukup besar walau dengan istilah yang dikemukakan cukup sumir, Emas Kawin.
Karena uang bukan masalah bagiku sebagai pemilik toko besar di daerah Glodok Jakarta Barat itu, aku langsung mengangguk. Jangankan hanya Rp 2 juta, Rp l00 juta pun aku mampu membayar, asal wajahku benar-benar cantik dan tubuhku menjadi muda kembali.
Yang dilakukan paranormal itu ternyata bukan cara mistik, tapi cara suntik silikon. Hidung, pipi, bibir dan leher ku disuntik silikon! Karena sudah bayar dan siap mental untuk jadi cantik seperti Titiek Puspa, maka aku pasrah saja kepada sosok “ahli kecantikan” supramistis iyu. Keluar dari ruang operasi, jantungku berdetak kencang. Rasanya aku tak sabar ingin melihat wajahku setelah dipermak. Sebuah kaca besar di depan mataku telah disiapkan dengan rapih. “Oh Tuhan!” pekikku. Wajah ku benar-benar berubah jadi cantik dan aku nyaris tak mengenali wajah ku sendiri. Aku benar-benar mirip Mbak Titiek Puspa bahkan mirip pula dengan Helen Sparingga. Hidung yang tadinya pesek tiba-tiba jadi mancung, bibirku yang tadinya rata, tiba-tiba jadi berbelah tengah dan sensual. Pipiku yang tadinya kendur tiba-tiba menjadi kencang. Sementara itu, kulit leherku yang tadinya lunak, kini menjadi keras dan padat. “Terima kasih,Pak, terima kasih!” pekikku pada ahli kecantikan itu.
Aneh bin ajaib, pada malam harinya hatiku jadi gelisah. Mataku tidak dapat dipejamkan dan jantungku berdegub kencang. “Ada apa ini?” bisikku, pada Enoh, pembantu setiaku yang sudah l0 tahun ikut keluargaku. Malam itu Mas Narto memang tidak pulang. Dia pamit untuk terbang ke Hongkong dengan pesawat China Airlines untuk membeli beberapa barang dagangan. Dari loteng kamar tidurku, tiba-tiba muncul asap putih berputar-putar sekitar plafon. Dalam hitungan detik, asap itu lalu berubah menjadi seperti manusia. Aku berteriak minta tolong, tapi tak ada seorang pun yang mendengar suaraku. Enoh tidak mendengarkan, begitu juga dengan Amran anak tunggalku yang sudah berumur tujuh tahun. Sosok misterius yang muncul ternyata diri diriku sendiri. Wajahku sebelum melakukan suatu operasi.
“Wajah Anda yang muncul itu adalah wajah saudara kembar Anda. Saudara Anda ada dua orang. Semua itu saudara gaib. Yang satu berumur lebih tua dari Anda, namanya Kakak Kawah, sedangkan adik adalah Adik Ari-ari. Jadi kakak sulung dari air ketuban, sedangkan adik adalah sosok ari-ari yang lahir sesudah Anda keluar dari rahim ibu. Dua bersaudara itu ada walau tidak kasad mata. Karena Anda melakukan operasi perubahan wajah dan tidak minta ijin pada mereka, maka itu mereka marah. Kalau mereka marah, mereka akan menampakkan diri. Maka itu, Anda harus melakukan ritual tertentu akan mereka menjadi tenang!” kata Kiyai Arsyat Mahmud, 68 tahun, kaka tertua papapu yang tinggal di Dramaga, Bogor, Jawa Barat.
Kyai Arsyad Mahmud marah besar padaku, kenapa aku merubah wajah asliku yang notabene ciptaan Allah itu. “Perbuatan merubah wajah adalah perbuatan yang bisa mengarah pada perbuatan musyrik dan bertentangan dengan akidah. Maka itu, kau harus minta maaf pada Allah dan kedua saudara kembarmu itu!” tekan Kyai Arsyat yang biasa kupanggil Mamak itu. Tapi aku berusaha berdalih sesuai ucapakan Sang Pakar perombak wajahku. “Allah kan menciptakan manusia dengan otak dan kepintaran tertentu. Karena Allah memberikan otak pada manusia, maka otak itu harus digunakan dan dimanfaatkan sebesar mungkin untuk menemukan tehnologi bermacam-macam cabang, di antaranya tehnologi mempercantik diri. Bukankah menggunakan otak pemberian Allah ini sebagai sesuatu upaya untuk memuliakan ciptaan-Nya, ciptaan Allah juga, kan Mak?” tanyaku, penasaran.
Mamak Kyai Arsyat agak terdiam. Dia nampak berfikir panjang dan berusaha menemukan argumentasi yang kuat untuk mempersalahkanku melakukan operasi itu. “Secara alami setiap manusia akan berubah dengan sendirinya. Kalau mudanya cantik, tuanya jadi buruk. Kalau masa mudanya berkulit kencang, masa tua menjadi keriput. Hal itu secara alamiah akan terjadi pada siapapun. Memang sudah jadi kehendak Allah, bahwa setiap manusia akan menjadi tua dan keriput. Tapi Mak, bukankah Allah menciptakan kelebihan-kelebihan tertentu di otak manusia dan manusia harus memanfaatkan semaksimal mungkin karuniah Allah itu, yaitu mencari dan menemukan suatu tehnologi yang mampu mencegah penuaan itu. Umur memang pasti menua, tapi tehnologi temuan manusia ini bisa sebagai piranti untuk mengatasi penuaan alamiah itu. Paling tidak, bisa terlihat muda walau sudah berumur tua, yang tentu saja dengan ragam pertimbangan kemanusiaan. Saya ingin cantik supaya tidak ditinggal suami pada wanita lain, Mak. Bukankah hal itu manusiawi saja, kan?” tanyaku, tak menuntut jawab.
Baru kali itulah aku berani mengemukakan pendapat yang agak pada Mamak. Dan baru kali itu pula aku melihat Mamak tidak berkutik. Mamak nampak kalah argumen denganku karena memang Mamak belum siap betul dengan fenomena operasi kecantikan wajah itu. Tapi aku salut pada mamakku itu. Seorang kiyai yang cukup disegani dalam masyarakat, mengaku salah dan kalah mendengar ungkapanku. “Kalau begitu, Mamak yang salah barangkali. Mamak nanti mencari solusi dari kasus ini. Mamak akan mencari ayat atau hadis yang bisa dijadikan patokan, dan mungkin bisa Mamak kasih masukan pada Majelis Ulama ke depan. Mana tahu bisa menjadi fatwa!” ungkap Mamak, Kiyai Arsyat Mahmud, sambil berlalu. Mamaku pergi dengan senyum dikulum dan sedikit bangga melihat keponakannya sudah berani berargumentasi dengan kiyai sebesar Mamak. Hingga sekarang, Mamak belum menemukan argumen yang kuat untuk mempermasalahkan halal atau tidak halalnya operasi wajah itu. Mamak bahkan mengaku bahwa dia belum menemukan apa-apa di Al Qur’an dan hadis yang memungkinkannya untuk menghajar fenemena yang marak itu. terlepas dari Mamak, aku bersyukur karena Mas Narto menerima dengan tangan terbuka upaya ku operasi itu. Bahkan Mas Narto malah memujiku sebagai wanita yang cantik dan sensual. “Kamu benar-benar cantik,Ma!” pujinya. Hatikupun berbunga-bunga dan bahagia bukan alang kepalang. Teman-temanku juga memuji, bahkan banyak yang tergoda ingin ikut operasi di tempatku melakukaneksekusi perubahan wajah itu.
Tiga bulan setelah operasi, wajahku tiba-tiba menjadi gatal. Hidung, mata, bibir, pipi dan leherku semuanya gatal. Karena sering digaruk, beberapa bagian kulitku menjadi luka. Luka yang tak kunjung sembuh itu berubah bentuk menjadi koreng dan bernanah. Lama kelamaan wajahku seperti lilin yang meleleh karena api. Rontok dan lodoh. Melihat kenyataan ini, aku tentu menjadi panik dan gundah gulana. Lewat seorang teman, aku mendatangi Ustad Wano, pakar supranatural “setengah kyai” yang mengobati pasien berdasarkan cara-cara Islami dan Al Qur’an di Jakarta Timur. Ustad merawat wajahku yang rusak selama empat jam di rumahnya dengan jampi-jampi dan air putih. Dari mukaku tiba-tiba keluar ulat belatung yang busuk dan beberapa gelas nanah yang bau. “Selain kembaran Anda tidak menerima operasi wajah, ternyata ada orang yang membenci Anda juga lalu mengirim santet pada wajah Anda hasil operasian itu. Anda menjadi korban Teluh Jatnia, suatu teluh yang merusak wajah hasil operasi plastik. Sebenarnya ada dua usaha sejenis yang saling bersaing. Persaingan itu tidak sehat. Salah satu dari uasah itu, mengirim santet saat Anda melakukan operasi itu. Karena Anda sedang berada di tempat itu, Andalah yang kena!” kata Sang Ustad.
Di luar itu, kata Ustad Wano, saudara kembar gaib ku juga menolak. Kakang Kawah, adi ari-ari marah karena wajahku tidak dikenali lagi oleh mereka. Saudaraku itu menjauh dan dia tidak akan lagi melindungi aku bila nampak kesulitan. “Setiap kita dalam kesulitan, bila saudara kembar ini dekat, dia akan membantu kita. Misalnya, mobil Anda hancur karena tabrakan besar, tapi nyawa Anda selamat, maka keselamatan itu terjadi karena peran serta kembaran gaib ini. Sudah pasti bahwa Anda telah diselamatkan oleh Allah Yang Maha Kuasa. Tapi penyelamatan itu diciptakan oleh melalui kekuatan dunia, yaitu kekuatan ‘tangan’ gaib kedua saudara kembar Anda itu. Saudara kembar ini akan berfungsi dengan baik dan berlaku efektif, bila saudara kembar itu difungsikan optimal. Cara memfungsikannya adalah dengan menghargainya, yaitu mengajaknya berdialog sebagai lanyaknya pada manusia yang hidup. Mengajaknya ikut makan sebelum Anda makan. Berbicara padanya sebelum tidur dan mengiriminya Al Fatihah setiap usai sholat. Faham?” kata Ustad Wano. Apa yang dikatakn oleh Ustad Wano, sama persis dengan apa yang dikatakan oleh Mamakku, Kiyai Arsyat Mahmud beberapa waktu sebelumnya.
Ritual yang dilakukan Ustad Wano, dua sesi. Sesi pertama membuang teluh yang sudah masuk ke wajahku, yang kedua ritual meminta maaf pada saudara gaib dan mengundangnya kembali datang. “Kalau dia sudah datang, apa permintaanmu?” tanya Ustad Wano. Dengan malu-malu aku meminta agar wajahku disembuhkan secara total dan kembali ke wajah lama, tetapi cantik. “Oke, kita berdoa bersama dan mudah-mudahan Allah mengabulkan!” desis Ustad. Kami pun berdoa dengan khusuk, sementara di depanku diletakkan sebuah gelas bersisi air putih, air doa yang kami layangkan hari itu pada Allah SWT.
Di luar dugaan, sosok dua wajahku muncul di samping kiri dan kananku. Dari bentuk rambut, tubuh dan perawakan keduanya sama persis dengan sosokku. Kata ustad, kami adalah three in one. Sebelah kananku Kakang Kawah sementara di kiriku adalah Adik Ari-ari. Sesuai perintah, aku meminta apa yang akan kuminta. Dan hari itu, kuminta agar wajahku sembuh total dari penyakit yang kuderita dan wajahku kembali seperti wajah dulu namun cantik dan segar. Setelah aku habis bicara, dua sosok itu menghilang dan tidak terlihat lagi. “Dia tetap ada di sekitarmu dan sudah kembali seperti dulu!” bisik Ustad Wano.
Tiga hari setelah dirawat ustad, wajahku benar-benar kembali seperti dulu. Semua benda silikon yang ada di dalam wajahku keluar secara gaib. Begitu juga dengan zat-zat kimia lain yang ada di kelopak mata, belahan bibir dan pipiku, tanggal secara mistik. Alhamdulilah wajah ku sembuh total dari koreng dan wajah operasian secara mengagumkan kembali seperti wajah lama, walau butuh waktu untuk normal kembali. “Anda akan cantik alamiah seperti dulu, yakinlah!” kata Ustad. Benar, orang-orang bilang bahwa aku kini terlihat jauh lebih muda, segar dan bersinar. Sementara saudara kembar gaibku, kurasakan selalu ada di sekitarku, walau tidak pernah menampakkan diri lagi. Sementara peneluh jahat itu, sudah kuketahui rupanya dan kumaafkan. “Bahkan doakanlah agar Tuhan mengampuni dosa-dosanya dan dia kembali ke jalan yang benar. Kau harus ihlas pada pembuat teluh itu dan jangan sekali-kali menyimpan dendam padanya!” nasehat ustad, yang hingga sekarang kupegang terus.


Sumber : http://kisahmistis.blogspot.com/2008/02/saudara-kembar-gaibku-marah-saat-aku.html

Jumat, 04 Maret 2011

GALERI FOTO Karya Fotografer Mihailenko Alexander: Desa Mistik Ukraina yang Dipenuhi Hawa Mistis

Foto ini dari desa di Ukraina, dekat Kiev. Dibuat oleh Mihailenko Alexander. Mereka diproses tetapi tetap saja mereka menggambarkan semangat sejati desa slavic lama yang masih bisa ditemui di Ukraina.

Kisah Rumah Hantu

Entah mimpi apa sebelumnya seorang musisi Perancis bernama Jean Marc Mariole dan istrinya yang mantan model Charlotte harus menjalani hari hari dalam kehidupannya dalam ketakutan, alkisah kepindahan mereka di rumah barunya adalah awal semua ini bermula. Rumah baru yang berada di Frodsham, Cheshire Inggris, rumah yang baru bagi mereka ini ternyata adalah rumah horor yang teramat sangat menakutkan bagi mereka.


Musisi Perancis Jean Marc Mariole dan mantan model istrinya Charlotte telah tersiksa oleh poltergeists sejak pindah ke flat (kanan) mereka di Frodsham, Cheshire
Betapa tidak banyak sekali kejadian aneh dan janggal selama mereka mendiami rumah yang ternyata konon kabar menurut para tetangga penghuni terdahulunya pernah tewas bunuh diri. Tapi apa daya mereka sudah terlanjut membelinya. Kejadian kejadian aneh yang dialami pasangan ini antara lain seperti bunyi-bunyian aneh baik bunyi benda dan suara manusia memanggil manggil, pintu membuka sendiri, suara desis angin dan hingga sprei kasur berterbangan layaknya kejadian di film horor Hollywood. Sesekali ada suara seorang pria menangis terdengar tengah malam.


Ini merupakan hasil rekaman CCTV yang sangaja mereka pasang ada sinar bulat tertangkap di kamera
Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk mengungsi sementara ke hotel terdekat, karena mereka tak tahan hidup dalam sport jantung ketakutan setiap malam. Mereka menyebut hantu ini dengan sebutan “poltergeist” . Karena rasa penasaran hingga mereka memasang kamera CCTV untuk melihat penampakan hantu yang menghuni rumah baru mereka ini, alhasil ada sosok terang bak bulatan bulan bercahaya tertangkap kamera.
Selain mengungsi ke hotel seringkali mereka menghabiskan malam tertidur dalam mobil diluar rumah karena lari dari ketakutan yang terjadi di rumah mereka. Seperti dikutip ruanghati.com dari koran online Inggris Daily Mail menyebutkan bahwa tak kurang dari 3000 Poundsterling tabungan mereka sudah terkuras untuk mengungsi di hotel.
Apa yang mereka harapkan menempati rumah baru yaitu hidup damai tidak terwujud, padahal sudah 18.000 Poundsterling keluar untuk biaya rumah barunya ini, namun mereka harus keluar mengungsi karena tak ingin hidup dalam ketakutan sepanjang hari. Ternyata cerita horor yang biasa mereka lihat di film itu kini hadir dalam kehidupan nyata mereka.


sumber :http://ruanghati.com/2011/03/01/horor-kisah-rumah-hantu-itu-ternyata-benar-ada-menimpa-pasutri-ini/

10 Kota Hantu Yang Ada di Jepang

10 Kota Hantu Yang Ada di Jepang

Tempat-tempat atau Kota yang dikenal sebagai haikyo, kata dalam bahasa Jepang yang artinya reruntuhan. Dan ini adalah daftar 10 kota yang paling bersejarah dan paling menyeramkan di jepang.

1. Sports World Theme Park
Adalah sebuah taman hiburan besar, yang menampilkan sebuah hotel, mini-golf, pusat kebugaran, kolam renang, kolam ombak, dll. Setelah ditinggalkan selama 20 tahun, tempat ini ditumbuhi rerumputan. banyak sekali suara binatang seperti monyet menjerit, burung hantu di malam hari, menambah seram tempat ini.



2. Fuchu U.S. Air Force Base
Pangkalan Angkatan Udara di Fuchu, dibangun pada saat Perang Dunia II dan ditinggalkan pada tahun 1980-an.



3. Matsuo Ghost Town
Tambang Matsuo di utara Jepang dibuka pada tahun 1914 dan ditutup pada tahun 1969. Dalam masa kejayaannya, tambangini merupakan tambang terbesar untuk belerang di dunia Timur. Ia memiliki tenaga kerja 4.000 dan populasi yang lebih luas dari 15.000 orang, semuanya ditampung di sebuah kota darurat di pegunungan Hachimantai Park. Kota ini juga dikenal sebagai 'surga di atas awan'


4. Akasaka Love Hotel
Akasaka Love Hotel terletak di ujung strip jalan negara yang tenang di Tokyo barat. Hotel ini dibangun 11 tahun yang lalu, tetapi ditutup setelah 3 tahun beroperasi, tidak jelas kenapa hotel ini di tutup, tetapi dari kabar yang beredar karena sepinya pengunjung ke hotel tersebut.


5. The Toyo Bowling Alley
Yokoi datang ke Tokyo tahun 1928. Pada 1957, ia telah menjadi manajer sebuah lorong bowling dan department store. Pada 1958, ia ditembak oleh gangster Yakuza untuk 20 juta yen dalam hutang yang luar biasa - tetapi ia selamat. Pada tahun 1987, ia membangun Bowling Toyo. Itu memiliki 108 jalur, dan merupakan tempat boling terbesar di Jepang. Pada tahun 1991, dia membeli Empire State Building di New York. dan kemudian tempat ini bangkrut pada tahun 1999


6. Osarizawa Factory and Mine
Pertambangan emas dan tembaga di tambang Osarizawa dimulai sekitar 1.300 tahun yang lalu. dan di tutup tahun 1978. Sekarang situs ini dimiliki oleh museum Mitsubishi. Salah satu legenda tambang Osarizawa melibatkan Gorgon berkepala singa dengan sayap phoenix, kaki sapi dan kepala ular, raungannnya mengerikan bagi anak-anak penduduk desa di dekatnya.



7. The Russian Village Theme Park



8. Keishin Radiology Hospital
Rumah Sakit Keishin di prefektur Kanagawa pernah menjadi rumah sakit unggulan untuk peralatan radiologi super berteknologi tinggi. Sekitar 20 tahun yang lalu tempat ini hancur oleh ulah para pengacau.



9. Ashio Dozan Ghost Town


10. Yamanaka Lake's Lost Bunker
haikyo adalah bunker bawah tanah dengan Danau Yamanaka di bawah bayangan Gunung Fuji. tempat ini tidak berpenduduk dan sejarah tempat ini pun kurang jelas. Akhirnya, misteri itu dipecahkan oleh seorang penjelajah yang telah menemukan sebuah majalah yang menampilkan salah satu logo di lokasi Bunker itu milik perusahaan broker Sanyo Securities, yang bangkrut pada tahun 1999.


sumber :http://terselubung.blogspot.com/2011/03/10-kota-hantu-di-jepang.html
http://www.klikunic.com/2011/03/10-kota-hantu-yang-ada-di-jepang.html

Sabtu, 22 Januari 2011

KUNJUNGAN MERAGA SUKMA YANG PERTAMA KALI KE-NYAI RORO KIDUL RATU LAUT SELATAN

Setelah lilin itu dinyalakan, kemudian lampu kamar dimatikan, aku diharuskan memandangi nyala apinya selama beberapa menit sambil berkonsentrasi, kemudian memejamkan mataku.
            Aneh, nyala api lilin seakan masih ada didepan mataku, padahal aku sudah memejamkan mata, terdengan guru pembimbing spiritualku berkata : " sebutkan warna-warna nyala api lilin yang kau lihat ", memang kemudian muncul nyala lilin warna merah, biru, kuning, hijau, bergantian, ada yang dua-tiga kali muncul, malah warna hitam juga muncul, setiap kusebutkan dicatat dengan teliti oleh guru pembimbingku.
            Setelah nyala api lilin kemudian tidak muncul lagi maka lampu kamar dinyalakan dan diperlihatkan kepadaku catatan deretan warna-warna yang muncul saat aku memejamkan mata.

            Setelah mempelajari catatan itu beberapa saat dan membandingkannya dengan beberapa catatan sebelumnya, kemudian dia menganggukan kepalanya, " Bagus ", katanya, " Mulai malam ini sudah bisa dilakukan upacara meraga sukma ". Aku sangat gembira karena tak sia-sialah usahaku mempersiapkan segala sesuatunya agar aku bisa meraga sukma, keluar dari tubuhku dan pergi kealam gaib yang sejak lama sangat kudambakan.
            Tujuh simpul gaib ditubuhku dibuka olehnya, agar roh-ku bisa melepaskan diri dari raga-ku dan pergi berpetualang kealam gaib. Setelah beberapa kali mengadakan peneropongan secara gaib maka aku disuruh meditasi, menjalani ritual khusus, yaitu cara atau kunci agar bisa melepaskan diri dari kurungan raga, setelah sebelumnya berdoa minta perlindungan kepada Tuhan......... Allah SWT.

            Saudaraku yang dari Solo telah sejak lama bisa meraga sukma dan menceritakan banyak pengalamannya yang fantastis (menurutku), dan membuatku sangat takjub dan tertarik untuk mempelajari ilmu ini, apalagi setelah dijelaskan bahwa kalau telah menguasainya dengan sempurna, maka batas ruang dan waktu menjadi tidak ada. Maksudnya adalah, bisa melihat kejadian-kejadian apa saja dan dimana saja, kapan saja, dari kamar tempat kita meditasi tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu, selain tentunya bertemu dengan mahluk-mahluk alam gaib yang kasat mata.

            Setelah menjalani ritual yang disuruh oleh guru pembimbingku, kemudian aku disuruh melompat keluar melalui ubun-ubun kepalaku, tentu saja aku bingung, bagaimana caranya, akan tetapi kucoba untuk melakukannya, yaitu roh-ku melompat keluar dari raga-ku
            Sekali, dua kali gagal, yang ketiga kalinya sepertinya berhasil. Tiba-tiba aku sangat terkejut dan hampir berteriak kaget karena melihat diriku sedang duduk dengan serius dihadapanku melakukan meditasi. Lho koq bagaimana ini, aku bisa melihat diriku sendiri berada dihadapanku. Lalu aku sendiri yang sedang melihat diriku ini apa ?. Terdengar suara guru pembimbingku mengingatkan agar aku janganlah takut atau terkejut dengan kejadian ini.

            Ternyata saat ini aku sedang berada dalam alam yang bersinar kebiruan, dan anehnya aku bisa melihat ketempat yang gelap sekalipun dengan jelas.
            Aku menegok kesebelah diriku dan terlihat guru pembimbingku juga sedang duduk meditasi, disampingnya terlihat perwujudannya berpakaian putih-putih dan tubuhnya bercahaya, guru pembimbingku koq ada dua ?, fikirku.
            Wujud yang bersinar dari guru pembimbingku memberi isyarat agar aku mengikutinya, aku mencoba berjalan tapi sangat sulit dan kaku, beberapa kali hampir terjatuh. Tubuh bersinar guru pembimbingku dengan tidak sabar memberi lagi isyarat agar aku mengikutinya, aku mencoba berjalan sebisaku mengikutinya berjalan keluar rumah.

            Setibanya diluar rumah kulihat tiba-tiba guru pembimbingku tidak jalan dilantai, akan tetapi telah terbang naik beberapa meter dari tanah dan menunjuk kearah Selatan. Terdengar bisikannya jelas ditelingaku : " Coba-lah, kau bisa terbang sepertiku, kita terbang menuju ke arah Selatan ". Kucoba menjejakkan kakiku kelantai, keanehan terjadi tubuhku melayang naik beberapa meter tapi agak menggeliat miring, hampir jatuh.
            Akhirnya aku berhasil menguasai tubuh halusku dan terbang mengikuti guru pembimbingku kearah selatan, terus menembus awan, melewati hutan, gunung dan akhirnya tiba ditepi pantai.

            Gelombang laut terlihat menerjang kearah pantai dengan dahsyatnya dan membasahi kakiku, terlihat pembimbingku berjalan kearah laut, dan aku terus mengikutinya dari belakang.
             Tubuhku mulai tenggelam kedalam laut, ketika air telah mencapai pinggangku terdengar pembimbingku berbisik : " Mohon agar bisa berjalan diatas air ", dan terlihat pembimbingku telah melesat dengan cepatnya diatas air terus menuju ke Selatan. Setelah memohon, pelan-pelan tubuhku terangkat dan bisa berjalan diatas air laut, pakaianku langsung kering seakan akan tidak pernah terendam air laut sebelumnya, kejadian ini sangat mengagumkanku sehingga membuatku menjadi bersemangat dan berlari  cepat menyusul pembimbingku yang sudah jauh didepan.

            Terlihat ada bentuk gapura didalam laut dan pembimbingku sedang meminta ijin kepada pengawal untuk masuk kedalam istana, mendadak laut terbuka membentuk lubang, ruang yang sangat besar dengan gapura yang indah, lengkap dengan anak tangganya, kami masuk kedalam dengan takjub. Sayup-sayup terdengar suara gamelan dengan nada-nada yang belum pernah kudengar sebelumnya.
            Istana bersinar kehijauan dan terlihat banyak yang lalu lalang akan tetapi tidak sedikitpun diantara mereka yang menoleh kearah kami. Mendekati pintu depan istana pengawal mencegat kami dengan memalangkan tombak yang bersinar keemasan, dan sekali lagi pembimbingku menyampaikan salam niatnya.

            Terdengar suara merdu dari dalam dan para pengawal menyingkir memberi kami jalan masuk kedalam istana. Situasi Istana sulit untuk digambarkan, sangat indahnya, tiang-tiangnya berukir indah dan berkilauan berlapis emas dan lantainya juga berkilauan, dimana mana bertebaran hiasan-hiasan yang menakjubkan yang menambah indahnya istana ini.
            Terdengar lagi suara merdu menyambut kami, dan dengan takjub aku melihat sesosok tubuh molek dengan busana serba hijau dan gemerlapan yang dihiasi intan permata, parasnya cantik bersinar dan berseri, memakai mahkota emas yang berkilauan, menyambut kedatangan kami, mahluk cantik jelita yang duduk disinggasananya ini sulit untuk digambarkan kecantikannya. Kemudian memberi isyarat dengan melambaikan tangannya agar kami mendekat.
            Aku mendekat dan mengikuti pembimbingku yang menyembah dengan takzim sebagai tanda hormat, inikah Nyi Roro Kidul yang terkenal itu, Penguasa Laut Selatan, Ratu dari alam gaib, kesinikah aku dibawa oleh pembimbingku untuk menjumpainya dan memperkenalkan diriku. Terlihat Ratu Kidul turun dari singgasananya dan menyuruh kami berdiri, aku menundukkan muka tidak berani melihat wajahnya yang halus, cantik jelita dan bersinar, juga kearah busana atasnya yang agak tembus pandang dan memperlihatkan tubuh bagian atas yang aduhai.

            Ratu memanggilku untuk mendekat, kemudian menyentuh kepalaku dan memberikan sebuah keris kecil, yang dengan agak kebingungan kemudian kuterima. Kuanggukkan kepala dan kuucapkan terima kasih atas pemberiannya.  Ratu mengangguk-anggukkan kepalanya sambil tersenyum kearahku atas sikapku yang agak gugup tapi tetap santun. Setelah selesai bertemu dengan Ratu Kidul, kemudian pembimbingku menggamit tanganku untuk mengajak pulang.
             Kami amit mundur, pamit dan meninggalkan istana dasar lautnya Ratu Kidul. Keris pemberian Ratu Kidul kugenggam erat-erat ditangan kananku.
            Lain dengan masuknya, kami keluar dengan mudah tanpa halangan apapun dari para pengawal dan kemudian � tancap gas ' terbang kembali ketempat kami meditasi. Sambil terbang aku terus-menerus melirik ke keris pemberian Ratu Kidul, dan tak henti mengaguminya.

            Perjalanan pulang terasa sangat cepat dan tiba-tiba sudah berada dihadapan raga kami yang masih terlihat asyik bermeditasi.
            Kulihat tubuh halusku memakai pakaian berwarna keperakan dan didadaku terlihat gambar Rajawali dan Naga sedang bercengkrama. Terus terang aku kaget dan kagum melihat penampilanku sendiri yang baru kuperhatikan, tidak dari awal saat keberangkatan ke Istana Ratu Laut Selatan.  Tak terasa genggaman tanganku ke keris yang diberikan Ratu Kidul mengendur dan mendadak sontak tiba-tiba keris terbang berputar-putar serta menukik tajam masuk kedalam lengan kiriku dan menetap disana. Aku benar-benar terkejut atas kejadian ini dan terus meneliti keadaan tangan kiriku yang telah terisi keris. Takjub.
            Begitu mendekati raganya ternyata tubuh halusku langsung tersedot masuk bagaikan asap yang dengan sangat cepatnya kembali menyatu dengan ragaku, alam biru perlahan memudar dan kesadaran timbul dalam diriku � Aku sudah kembali �.

            Aku membuka mataku perlahan dan sinar lampu dari kamar sebelah memasuki bola mataku dan menimbulkan kesadaran bahwa � telah kembali ke alam nyata �. Kulihat guru pembimbingku-pun telah membuka matanya dan tersenyum kepadaku, kemudian berkata : " Sang Ratu telah berkenan memberimu keris ". Aku mengangguk-angguk dan keingintahuanku langsung menyeruak apakah guru pembimbingku melihat pakaian halusku, dan aku bertanya : " Apa bapak bisa melihat saya juga, seperti saya melihat bapak ? Kalau boleh tahu seperti apa tubuh halus saya ini dan bagaimana dengan pakaianku ? ".
            " Tentu saja aku melihat juga dan pakaian keperakan yang kau kenakan sangat indah apalagi dengan gambar burung dan ular naga besar didadamu ", jawabnya lengkap dan memuaskan hatiku. Akh, ternyata apa yang kulihat sama dengan yang dilihatnya, berarti ini bukan mimpi atau khayalan saja tetapi benar-benar terjadi. Dan tubuhku bergetar keras karena sensasi hebat yang tiba-tiba muncul kedalam hatiku. " Luar biasa, sungguh luar biasa, .... ", hanya itu yang bisa kuucapkan lirih.

            Tapi aku masih mengejar lagi dengan pertanyaan : " Sepertinya rumah ini ada mahluk halusnya terutama di pohon Nangka itu kelihatan galak ",  dengan tersenyum pembimbingku berkata lagi : " Oh.... maksudnya mahluk berekor yang giginya runcing itu, dan dibelakang rumah mahluk perempuan dengan punggung bolong dan rambut riap-riapan, kalau tidak mengganggu biarkan saja, mereka kan dialamnya, kita dialam kita ". Memberi penjelasan lagi yang lebih meyakinkan kepadaku bahwa alam gaib itu memang ada, dan bisa kita lihat bila kita memang mempunyai kekuatan atau ilmu untuk menembus kealam gaib.
            Karena apa-apa yang kulihat ternyata dilihatnya juga sama tak berbeda, dan kita bisa saling melihat tubuh halus kita seperti didunia nyata saja. Bedanya, apapun yang kita mohon dialam gaib dapat langsung terkabul, dan bisa kita dapatkan seketika itu juga, misalnya kita minta emas balokan, langsung ditangan kita muncul emas balokan 24 karat dengan berat misalnya satu kilo, akan tetapi bila kita kembali keraga kita dan membuka mata ternyata dialam nyata......., tidak ada ditangan kita emas balokan tersebut. Hanya ada di alam gaib.
            Mungkin ada caranya untuk mewujudkannya kealam nyata tapi masih belum kuketahui bagaimana dan harus melakukan apa persyaratannya.....

            Wajah cantik sang Ratu dengan Istana megahnya, keris pemberiannya serta pengalaman gaib perjalanan Meraga Sukma itu masih terus terbayang-bayang hingga beberapa hari kemudian, sampai kemudian pengalaman-pengalaman gaib lainnya yang lebih mencekam kudapatkan dan terus berlanjut hingga kini.
            Demikianlah pengalamanku pertama kali bisa Meraga Sukma dan masuk ke-alam gaib yang menakjubkan, ternyata perjalanan dialam gaib yang rasanya lama itu, hanya memakan waktu 20 menit saja.

            Akan tetapi dialam sana banyak mahluk-mahluk gaib yang jahat sehingga sangatlah berbahaya memasuki alam gaib tanpa bimbingan dan perlindungan yang kuat, bisa-bisa kita terperangkap dan tidak bisa keluar lagi sehingga dianggap telah mati (suri) oleh orang-orang, dan bila beberapa minggu atau bulan baru kita bisa kembali keraga kita mungkin raga kita sudah dimakamkan oleh keluarga kita (karena dianggap sudah mati, padahal belum).
            Bayangkan begitu kita sadar kita berada dua meter didalam tanah terkurung di kegelapan, sudah dibungkus kain kafan, dan tidak mungkin menggali keatas, kita berusaha berteriak minta tolong, siapa yang mungkin mendengar dan bisa menolong.

            Dengan panik tangan kita mencakar-cakar berusaha untuk menggali tanah keatas, kaki berusaha menendang-nendang, akan tetapi himpitan tanah sangat keras, meskipun sampai kuku terlepas dan kulit bahkan daging tangan terkelupas dari tulangnya, takkan mungkin melepaskan diri dengan menggali keluar, waktu membatasi, sebentar saja persediaan oksigen dalam lubang menipis, kita akan kesulitan menarik nafas dan kita akan mati lemas karena kehabisan oksigen, menjelang ajal, menyesalpun sudah terlambat, kemudian menjadi arwah penasaran gentayangan.
            Mati yang benar-benar mati dengan mata melotot, mulut berbusa dan jari tangan hancur berdarah. Masya Allah, semoga ini tidak terjadi pada diri anda........... 

diceritakan oleh :
H. Mohammad B.I.
 
 Mendadak sontak tiba-tiba keris pemberian Ratu Kidul terbang berputar-putar serta menukik tajam masuk kedalam lengan kiriku dan menetap disana. 

sumber : http://www.pengobatan.com/kisah_gaib/nyi_rorokidul.html

Misteri Piramida Mesir

Piramida raksasa Mesir merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia saat ini, sejak dulu dipandang sebagai bangunan yang misterius dan megah oleh orang-orang. Namun, meskipun telah berlalu berapa tahun lamanya, setelah sarjana dan ahli menggunakan sejumlah besar alat peneliti yang akurat dan canggih, masih belum diketahui, siapakah sebenarnya yang telah membuat bangunan raksasa yang tinggi dan megah itu? Dan berasal dari kecerdasan manusia manakah prestasi yang tidak dapat dibayangkan di atas bangunan itu? Serta apa tujuannya membuat bangunan tersebut? Dan pada waktu itu ia memiliki kegunaan yang bagaimana atau apa artinya? Teka-teki yang terus berputar di dalam benak semua orang selama ribuan tahun, dari awal hingga akhir merupakan misteri yang tidak dapat dijelaskan. Meskipun sejarawan mengatakan ia didirikan pada tahun 2000 lebih SM, namun pendapat yang demikian malah tidak bisa menjelaskan kebimbangan yang diinisiasikan oleh sejumlah besar penemuan hasil penelitian.


Sejarah Mitos dan Temuan Arkeologi
Sejak abad ke-6 SM, Mesir merupakan tempat pelarian kerajaan Poshi, yang kehilangan kedudukannya setelah berdiri lebih dari 2.000 tahun, menerima kekuasaan yang berasal dari luar yaitu kerajaan Yunani, Roma, kerajaan Islam serta kekuasaan bangsa lain. Semasa itu sejumlah besar karya terkenal zaman Firaun dihancurkan, aksara dan kepercayaan agama bangsa Mesir sendiri secara berangsur-angsur digantikan oleh budaya lain, sehingga kebudayaan Mesir kuno menjadi surut dan hancur, generasi belakangan juga kehilangan sejumlah besar peninggalan yang dapat menguraikan petunjuk yang ditinggalkan oleh para pendahulu.

Tahun 450 SM, setelah seorang sejarawan Yunani berkeliling dan tiba di Mesir, membubuhkan tulisan: Cheops, (aksara Yunani Khufu), konon katanya, hancur setelah 50 tahun. Dalam batas tertentu sejarawan Yunani tersebut menggunakan kalimat "konon katanya", maksudnya bahwa kebenarannya perlu dibuktikan lagi. Namun, sejak itu pendapat sejarawan Yunani tersebut malah menjadi kutipan generasi belakangan sebagai bukti penting bahwa piramida didirikan pada dinasti kerajaan ke-4.

Selama ini, para sejarawan menganggap bahwa piramida adalah makam raja. Dengan demikian, begitu membicarakan piramida, yang terbayang dalam benak secara tanpa disadari adalah perhiasan dan barang-barang yang gemerlap. Dan, pada tahun 820 M, ketika gubernur jenderal Islam Kairo yaitu Khalifah Al-Ma'mun memimpin pasukan, pertama kali menggali jalan rahasia dan masuk ke piramida, dan ketika dengan tidak sabar masuk ke ruangan, pemandangan yang terlihat malah membuatnya sangat kecewa. Bukan saja tidak ada satu pun benda yang biasanya dikubur bersama mayat, seperti mutiara, maupun ukiran, bahkan sekeping serpihan pecah belah pun tidak ada, yang ada hanya sebuah peti batu kosong yang tidak ada penutupnya. Sedangkan tembok pun hanya bidang yang bersih kosong, juga tak ada sedikit pun ukiran tulisan.

Kesimpulan para sejarawan terhadap prestasi pertama kali memasuki piramida ini adalah "mengalami perampokan benda-benda dalam makam". Namun, hasil penyelidikan nyata menunjukkan, kemungkinan pencuri makam masuk ke piramida melalui jalan lainnya adalah sangat kecil sekali. Di bawah kondisi biasa, pencuri makam juga tidak mungkin dapat mencuri tanpa meninggalkan jejak sedikit pun, dan lebih tidak mungkin lagi menghapus seluruh prasasti Firaun yang dilukiskan di atas tembok. Dibanding dengan makam-makam lain yang umumnya dipenuhi perhiasan-perhiasan dan harta karun yang berlimpah ruah, piramida raksasa yang dibangun untuk memperingati keagungan raja Firaun menjadi sangat berbeda.

Selain itu, dalam catatan "Inventory Stela" yang disimpan di dalam museum Kairo, pernah disinggung bahwa piramida telah ada sejak awal sebelum Khufu meneruskan takhta kerajaan. Namun, oleh karena catatan pada batu prasasti tersebut secara keras menantang pandangan tradisional, terdapat masalah antara hasil penelitian para ahli dan cara penulisan pada buku, selanjutnya secara keras mengecam nilai penelitiannya. Sebenarnya dalam keterbatasan catatan sejarah yang bisa diperoleh, jika karena pandangan tertentu lalu mengesampingkan sebagian bukti sejarah, tanpa disadari telah menghambat kita secara obyektif dalam memandang kedudukan sejarah yang sebenarnya.

Teknik Bangunan yang Luar Biasa
Di Mesir, terdapat begitu banyak piramida berbagai macam ukuran, standarnya bukan saja jauh lebih kecil, strukturnya pun kasar. Di antaranya piramida yang didirikan pada masa kerajaan ke-5 dan 6, banyak yang sudah rusak dan hancur, menjadi timbunan puing, seperti misalnya piramida Raja Menkaure seperti pada gambar. Kemudian, piramida besar yang dibangun pada masa yang lebih awal, dalam sebuah gempa bumi dahsyat pada abad ke-13, di mana sebagian batu ditembok sebelah luar telah hancur, namun karena bagian dalam ditunjang oleh tembok penyangga, sehingga seluruh strukturnya tetap sangat kuat. Karenanya, ketika membangun piramida raksasa, bukan hanya secara sederhana menyusun 3 juta batu menjadi bentuk kerucut, jika terdapat kekurangan pada rancangan konstruksi yang khusus ini, sebagian saja yang rusak, maka bisa mengakibatkan seluruhnya ambruk karena beratnya beban yang ditopang.

Lagi pula, bagaimanakah proyek bangunan piramida raksasa itu dikerjakan, tetap merupakan topik yang membuat pusing para sarjana. Selain mempertimbangkan sejumlah besar batu dan tenaga yang diperlukan, faktor terpenting adalah titik puncak piramida harus berada di bidang dasar tepat di titik tengah 4 sudut atas. Karena jika ke-4 sudutnya miring dan sedikit menyimpang, maka ketika menutup titik puncak tidak mungkin menyatu di satu titik, berarti proyek bangunan ini dinyatakan gagal. Karenanya, merupakan suatu poin yang amat penting, bagaimanakah meletakkan sejumlah 2,3 juta -2,6 juta buah batu besar yang setiap batunya berbobot 2,5 ton dari permukaan tanah hingga setinggi lebih dari seratus meter di angkasa dan dipasang dari awal sampai akhir pada posisi yang tepat.

Seperti yang dikatakan oleh pengarang Graham Hancock dalam karangannya "Sidik Jari Tuhan": Di tempat yang terhuyung-huyung ini, di satu sisi harus menjaga keseimbangan tubuh, dan sisi lainnya harus memindahkan satu demi satu batu yang paling tidak beratnya 2 kali lipat mobil kecil ke atas, diangkut ke tempat yang tepat, dan mengarah tepat pada tempatnya, entah apa yang ada dalam pikiran pekerja-pekerja pengangkut batu tersebut. Meskipun ilmu pengetahuan modern telah memperkirakan berbagai macam cara dan tenaga yang memungkinkan untuk membangun, namun jika dipertimbangkan lagi kondisi riilnya, akan kita temukan bahwa orang-orang tersebut tentunya memiliki kemampuan atau kekuatan fisik yang melebihi manusia biasa, baru bisa menyelesaikan proyek raksasa tersebut serta memastikan keakuratan maupun ketepatan presisinya. 

Terhadap hal ini, Jean Francois Champollion yang mendapat sebutan sebagai "Bapak Pengetahuan Mesir Kuno Modern" memperkirakan bahwa orang yang mendirikan piramida berbeda dengan manusia sekarang, paling tidak dalam "pemikiran mereka mempunyai tinggi tubuh 100 kaki yang tingginya sama seperti manusia raksasa". Ia berpendapat, dilihat dari sisi pembuatan piramida, itu adalah hasil karya manusia raksasa.
Senada dengan itu, Master Li Hongzhi dalam ceramahnya pada keliling Amerika Utara tahun 2002 juga pernah menyinggung kemungkinan itu. "Manusia tidak dapat memahami bagaimana piramida dibuat. Batu yang begitu besar bagaimana manusia mengangkutnya? Beberapa orang manusia raksasa yang tingginya lima meter mengangkut sesuatu, itu dengan manusia sekarang memindahkan sebuah batu besar adalah sama. Untuk membangun piramida itu, manusia setinggi lima meter sama seperti kita sekarang membangun sebuah gedung besar."

Pemikiran demikian mau tidak mau membuat kita membayangkan, bahwa piramida raksasa dan sejumlah besar bangunan batu raksasa kuno yang ditemukan di berbagai penjuru dunia telah mendatangkan keraguan yang sama kepada semua orang: tinggi besar dan megah, terbentuk dengan menggunakan susunan batu yang sangat besar, bahkan penyusunannya sangat sempurna. Seperti misalnya, di pinggiran kota utara Mexico ada Kastil Sacsahuaman yang disusun dengan batu raksasa yang beratnya melebihi 100 ton lebih, di antaranya ada sebuah batu raksasa yang tingginya mencapai 28 kaki, diperkirakan beratnya mencapai 360 ton (setara dengan 500 buah mobil keluarga). Dan di dataran barat daya Inggris terdapat formasi batu raksasa, dikelilingi puluhan batu raksasa dan membentuk sebuah bundaran besar, di antara beberapa batu tingginya mencapai 6 meter. Sebenarnya, sekelompok manusia yang bagaimanakah mereka itu? Mengapa selalu menggunakan batu raksasa, dan tidak menggunakan batu yang ukurannya dalam jangkauan kemampuan kita untuk membangun?

Sphinx, singa bermuka manusia yang juga merupakan obyek penting dalam penelitian ilmuwan, tingginya 20 meter, panjang keseluruhan 73 meter, dianggap didirikan oleh kerjaan Firaun ke-4 yaitu Khafre. Namun, melalui bekas yang dimakan karat (erosi) pada permukaan badan Sphinx, ilmuwan memperkirakan bahwa masa pembuatannya mungkin lebih awal, paling tidak 10 ribu tahun silam sebelum Masehi.

Seorang sarjana John Washeth juga berpendapat: Bahwa Piramida raksasa dan tetangga dekatnya yaitu Sphinx dengan bangunan masa kerajaan ke-4 lainnya sama sekali berbeda, ia dibangun pada masa yang lebih purbakala dibanding masa kerajaan ke-4. Dalam bukunya "Ular Angkasa", John Washeth mengemukakan: perkembangan budaya Mesir mungkin bukan berasal dari daerah aliran sungai Nil, melainkan berasal dari budaya yang lebih awal dan hebat yang lebih kuno ribuan tahun dibanding Mesir kuno, warisan budaya yang diwariskan yang tidak diketahui oleh kita. Ini, selain alasan secara teknologi bangunan yang diuraikan sebelumnya, dan yang ditemukan di atas yaitu patung Sphinx sangat parah dimakan karat juga telah membuktikan hal ini.

Ahli ilmu pasti Swalle Rubich dalam "Ilmu Pengetahuan Kudus" menunjukkan: pada tahun 11.000 SM, Mesir pasti telah mempunyai sebuah budaya yang hebat. Pada saat itu Sphinx telah ada, sebab bagian badan singa bermuka manusia itu, selain kepala, jelas sekali ada bekas erosi. Perkiraannya adalah pada sebuah banjir dahsyat tahun 11.000 SM dan hujan lebat yang silih berganti lalu mengakibatkan bekas erosi.
Perkiraan erosi lainnya pada Sphinx adalah air hujan dan angin. Washeth mengesampingkan dari kemungkinan air hujan, sebab selama 9.000 tahun di masa lalu dataran tinggi Jazirah, air hujan selalu tidak mencukupi, dan harus melacak kembali hingga tahun 10000 SM baru ada cuaca buruk yang demikian. Washeth juga mengesampingkan kemungkinan tererosi oleh angin, karena bangunan batu kapur lainnya pada masa kerajaan ke-4 malah tidak mengalami erosi yang sama. Tulisan berbentuk gajah dan prasasti yang ditinggalkan masa kerajaan kuno tidak ada sepotong batu pun yang mengalami erosi yang parah seperti yang terjadi pada Sphinx.

Profesor Universitas Boston, dan ahli dari segi batuan erosi Robert S. juga setuju dengan pandangan Washeth sekaligus menujukkan: Bahwa erosi yang dialami Sphinx, ada beberapa bagian yang kedalamannya mencapai 2 meter lebih, sehingga berliku-liku jika dipandang dari sudut luar, bagaikan gelombang, jelas sekali merupakan bekas setelah mengalami tiupan dan terpaan angin yang hebat selama ribuan tahun.

Washeth dan Robert S. juga menunjukkan: Teknologi bangsa Mesir kuno tidak mungkin dapat mengukir skala yang sedemikian besar di atas sebuah batu raksasa, produk seni yang tekniknya rumit.
Jika diamati secara keseluruhan, kita bisa menyimpulkan secara logis, bahwa pada masa purbakala, di atas tanah Mesir, pernah ada sebuah budaya yang sangat maju, namun karena adanya pergeseran lempengan bumi, daratan batu tenggelam di lautan, dan budaya yang sangat purba pada waktu itu akhirnya disingkirkan, meninggalkan piramida dan Sphinx dengan menggunakan teknologi bangunan yang sempurna.

Dalam jangka waktu yang panjang di dasar lautan, piramida raksasa dan Sphinx mengalami rendaman air dan pengikisan dalam waktu yang panjang, adalah penyebab langsung yang mengakibatkan erosi yang parah terhadap Sphinx. Karena bahan bangunan piramida raksasa Jazirah adalah hasil teknologi manusia yang tidak diketahui orang sekarang, kemampuan erosi tahan airnya jauh melampaui batu alam, sedangkan Sphinx terukir dengan keseluruhan batu alam, mungkin ini penyebab yang nyata piramida raksasa dikikis oleh air laut yang tidak tampak dari permukaan.

Keterangan gambar: Sphinx yang bertetangga dekat dengan piramida raksasa kelihatannya sangat kuno. Para ilmuwan memastikan bahwa dari badannya, saluran dan irigasi yang seperti dikikis air, ia pernah mengalami sebagian cuaca yang lembab, karenanya memperkirakan bahwa ia sangat berkemungkinan telah ada sebelum 10 ribu tahun silam. (Lisensi gambar: Xu Xiaoqian)
Sumber : Inspiration Civilization Prehistoric for Mankind
Sumber :http://www.indospiritual.com/artikel_misteri-piramida-mesir.html

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger | Printable Coupons